Jenis Sistem Injeksi Bensin
Injeksi Bensin
Langsung
Pada saat sistem injeksi bensin diaplikasikan di
kendaraan maka sistem injeksi langsung seperti motor diesel yang pertama kali
dicobakan yaitu bensin langsung disemprotkan pada ruang bakar.
Beberapa kesulitan teknis terjadi dalam sistem ini
seperti; pengabutan bahan bakar kurang sempurna terutama saat motor belum panas
yang mengakibatkan bensin akan merembes ke ruang oli, disamping itu pompa
injeksi bensin yang mekanismenya menyerupai pompa injeksi diesel juga mengalami
kesulitan dalam pelumasan karena nilai kekentalan bensin sangat rendah,
sehingga perawatan pompa injeksi menjadi sangat mahal.
Akibat dari semua itu, sistem injeksi bensin langsung
dirubah menjadi sistem injeksi bensin yang kita jumpai saat ini pada umumnya
yaitu; bahan bakar disemprotkan tidak langsung ke dalam ruang bakar melainkan
pada saluran masuk sebelum katup masuk.
Akan tetapi belakangan ini sistem injeksi langsung terus
dikembangkan dan diperbaiki kembali, kesulitan-kesulitan yang terjadi
sebelumnya telah bisa diatasi, sehingga beberapa prototipe sistem injeksi
langsung motor bensin sudah dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Menurut para ahli konstruktor mesin; sistem injeksi
bensin langsung bisa terus dikembangkan dan diperbaiki bahkan dapat dibuat
lebih effisien jika dibandingkan dengan sistem injeksi bensin tak langsung.
Injeksi Bensin Tak
Langsung
Sekitar tahun 1972 sistem injeksi tak langsung seperti
yang kita jumpai saat ini mulai diterapkan pada kendaraan, sistem ini sudah
mengalami perkembangan yang jauh dan hampir semua kendaraan motor bensin yang
mementingkan effisiensi bahan bakar dan kadar emisi/gas buang yang baik memakai
sistem injeksi ini, meskipun pada awalnya sistem injeksi bahan bakar ini
direncanakan untuk dipakai pada mesin pesawat kecil.
Ada dua jenis injeksi bensin tak langsung;
1. Injeksi Mekanis.
Sistem ini
sering juga disebut sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic), karena injektor
menyemprotkan bensin secara teru-menerus dalam setiap saluran masuk silinder
motor.
Pengukur udara
berfungsi mengukur/menghitung udara yang diisap oleh motor, dan melalui
mekanisme khusus, penyesuaian penyemprotan bahan bakar pada setiap saluran
masuk dapat ditakar.
2. Sistem Injeksi Elektronis.
Sistem injeksi
elektronis yang lebih terkenal dengan sebutan Electronic Fuel Injection
(EFI)/L-Jetronic, volume penyemprotan bahan bakar dikontrol secara elektronis,
basis dari sistem ini mengalami banyak pengembangan dan juga banyak dipakai
pada berbagai merek kendaraan, baik kendaraan keluaran Eropa, Jepang maupun Amerika.
Bekerjanya
injektor penyemprot bahan bakar diatur oleh sebuah Electronic Control Unit
(ECU), kadang-kadang disebut ECM (Electronic Control Module), perangkat
pengontrol elektronis ini menerima beberapa masukan dari sensor-sensor antara
lain sensor volume dan suhu udara yang masuk ke silinder motor, suhu air
pendingin, beban dan putaran motor, posisi katup gas dan lain-lain sehingga
volume penyemprotan bahan bakar bisa disesuaikan secara tepat berdasarkan
berbagai masukan/input yang diterima oleh ECU tersebut.
Contoh
beberapa kendaraan yang menerapkan prinsip injeksi elektronis
Electronic
Fuel Injection
Skema Kerja dan Komponen EFI / L- Jetronic
Komponen Sistem Bahan Bakar
1
|
Tangki Bensin
|
2
|
Pompa Bensin
|
3
|
Saringan
|
4
|
Pipa Pembagi
|
5
|
Regulator Tekanan Bensin
|
6
|
Injektor
|
Sistem
Aliran Udara
|
|
7
|
Pengukur Aliran Udara
|
8
|
Katup/Trotel Gas
|
9
|
Saklar Posisi Katup Gas
|
10
|
Sekrup Penyetel Putaran Idel
|
11
|
Sekrup Penyetel CO
|
12
|
Electronic
Control Unit (ECU) / Unit Pengontrol Elektronis
|
Sistem Start Dingin dan Penambah Udara
|
|
13
|
Injektor Start Dingin
|
14
|
Sensor Waktu Start Dingin
|
15
|
Katup Pengatur Penambah Udara
|
16
|
Sensor Tempratur Air Pendingin Motor
|
Rangkaian Listrik Pengendali
|
|
17
|
Kunci Kontak
|
18
|
Koil Pengapian
|
19
|
Relai Pompa Bensin
|